Mahasiswa di salah satu Kampus Swasta Di Aceh lupa akan sebuah penting demokrasi dan masa depan yang harus dipikirkan dan hak hak yang harus di perjuangkan karena mahasiswa hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan nilai A dengan melupakan semua kewajiban,hak,tujuan dan peran sebagai mahasiswa agen of change dan Tri Darma Perguruan Tinggi
Mahasiswa seperti hal nya seperti anak bayi yang baru lahir tidak bisa melakukan apa apa selain digendong oleh ibunya begitu banyak permasalahan permasalahan yang ada kampus yang malang ini akan tetapi mahasiswa hanya tersenyum dan mengeluh dengan tanpa berani melakukan apa apa dan hanya bisa menceritakan keluhan keluhan nya dikantin kantin bersama kawan kawannya tanpa ada sebuah gerakan perubahan dan perlawanan ketidak adilan untuk merubah dan memperjuangkannya hak hak diri sendiri.
Dari apa yang kita lihat selama ini yang mana bahwa Mahasiswa tidak tau peran dan kekuatannya untuk bangsa indonesia ini dan bahkan banyak mahasiswa yang tidak mengerti apa itu Tri Darma Perguruan Tinggi
Dosen Karbitan (dosen S1 jeruk Makan Jeruk / Dosen Tidak propesional) sangat banyak di kampus swasta ini bahkan hampir rata rata dosen yang ada dikampus swasta ini dosen yang tidak berkualitas dan tidak bersertifikasi
dan yayasan pun lebih mementingkan memperbanyak cabang keplosok plosok aceh ketimbang memberi kualitas dan mutu pendidikan
pembohongan,premanisme,,tidak demokrasi dan birokrasi yang tidak jelas dan akuntabel serta masih banyak masalah masalah lain lain yang sudah menjadi rahasia umum dilingkungan mahasiswa kampus swasta akan tetapi mahasiswa hanya bisa diam menjadi pecundang untuk melawannya karena siapa yang melawan mereka takut akan menjadi ancaman buat mahasiswa itu sendiri,kenyataan yang terjadi sedikit berlebihan ketakutan bagi mahasiswa dimana mahasiswa adalah sebagai agen of change bagi bangsa indonesia akan tetapi bagaimana bila pecundang itu menjadi gelar buat mahasiswa swasta ini tapi yang tidak kita mengerti mereka marah ketika kita sebutkan “Mahasiswa Pecundang” akan tetapi realitas itu yang terjadi bahwa mereka tidak berani melawan segala bentuk bentuk yang menghalangi demokrasi dikampus dengan begitu banyaknya mahasiswa melebihi dari 23.000 mahasiswa dari 7 Fakultas yang ada di kampus swasta tersebut.
Bagaimana mahasiswa dapat membela hak hak rakyat apabila hak nya sendiri tidak berani diibela dan dapat disebut mahasiswa sekarang adalah mahasiswa “Agen Of Pengecut” yang hanya bisa diam ketika premanisme, dan pembohongan terjadi pada mereka,, mahasiswa tidak berani melawan segala bentuk ketidak adilan bahkan mereka hanya bisa pasrah atas apa yang terjadi pada diri mereka sendiri ini sangat memalukan gelar yang disandar oleh mahasiswa kampus ini "Agen Of Pengecut"
perlu kita mengulang sejarah bahwa
Harga Diri Mahasiswa Sebagai Agen Of Change Sekarang Dipertanyakan..........????????
Salam dari mahasiswa
Cinta Perubahan............Cinta Demokrasi.............
Cinta Perdamaian...........Cinta Kebenaran............
“Jangan Takut Melawan Untuk Kebenaran”
"Dijual Kita Beli Tidak Dijual Jangan Beli"
“Lebih baik mati dalam perjuangan dari pada mati dalam pembodohan dan penindasan”